REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA--Buku biografi terbaru mantan menlu AS Condoleeza Rice yang
berjudul No Higher Honor: A Memoir of My Years in Washington menyinggung
sedikit soal politik Indonesia.
Dalam
buku yang baru terbit pada 1 November lalu itu, Rice menyoroti
kepemimpinan presiden Indonesia pascareformasi. Ia banyak memuji
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono namun tak terkesan dengan presiden BJ
Habibie, Gus Dur, dan Megawati Soekarnoputri.
Ia
gambarkan, saat Presiden George W Bush baru naik jabatan, Indonesia
adalah negara yang penuh masalah. Ia menyebut presiden Soeharto sebagai
'doktator yang lama berkuasa'. Soeharto baru saja tumbang dan Indonesia
baru saja pemilu 1999.
"Pemilunya
menghasilkan pemerintahan yang sangat lemah (presiden Gus Dur) termasuk
saat pergantian ke Megawati Soekarnoputri," demikian analisa Rice.
Sebaliknya,
saat pemilu 2004 dimenangkan oleh SBY, ia memuji sosok SBY.
"Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden Indonesia membawa
era baru stabilitas demokrasi di negara dengan penduduk muslim terbesar
di dunia itu," kata Rice dalam bukunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar