Saat
Anda menghabiskan waktu menjelajahi konter kecantikan demi mencari
keajaiban yang bisa membantu Anda tampil lebih menarik, ternyata apa
yang orang lihat dari kecantikan Anda adalah proporsinya. Apa saja yang
menjadi tanda-tanda kecantikan, dan mengapa bagian itu yang justru
membuat kita cantik?
“Semua pertanyaan ini berhubungan dengan evolusi,” kata Dr. Pamela
Pallett, seorang peneliti dari Dartmouth University. “Anda mungkin ingin
memiliki pasangan yang sehat karena orang tersebut baik secara genetik,
dan wajah-wajah yang kita anggap indah menandakan keturunan yang baik.”
Kita sudah terbiasa untuk lebih tertarik pada wajah-wajah tertentu
dibandingkan yang lainnya. Dimorfisme seksual, sebuah istilah untuk
sifat seksualitas yang spesifik, adalah salah satu faktor penting dalam
menentukan apa yang menurut kita indah. Semakin feminin seorang
perempuan, dia akan dianggap semakin menarik.
“Untuk perempuan, hal-hal seperti mata yang besar, hidung kecil dan
mulut yang tebal lebih menarik karena hal-hal tersebut dianggap
meningkatkan feminitas wajah,” ujar Dr. Viren Swami, seorang pembaca
karakter seseorang dari University of Westminster, salah satu penulis
“The Psychology of Physical Attraction,” dan ahli YouBeauty Attraction.
Sebuah studi lanjutan mencatat bahwa dahi yang besar, dan dagu serta
hidung yang yang lebih kecil dari rata-rata ternyata lebih banyak
diinginkan perempuan.
Alasannya? Para peneliti percaya bahwa kita sudah berevolusi untuk
mempertimbangkan sifat keperempuanan sebagai tanda lebih tingginya
estrogen daripada testosteron. Ini berarti tingkat kesuburan tinggi—yang
pada akhirnya semua itu berujung pada kemampuan menghasilkan keturunan
yang sehat.
Tapi hanya karena Anda tidak seperti Megan Fox bukan berarti Anda tidak
beruntung. Penting untuk diingat bahwa proporsi wajah secara keseluruhan
lebih diutamakan daripada beberapa bagian yang lebih spesifik, kata Dr.
Swami. Dengan kata lain, selama masih ada bagian yang membuat wajah
lebih feminin (walaupun Anda memiliki hidung besar atau bibir yang
tipis), Anda tetap dianggap cantik.
“Jika tulang pipi yang tinggi turut andil meningkatkan feminitas,
penampilan secara keseluruhan dapat dianggap menarik,” dia menjelaskan.
“Tidak perlu hanya tulang pipi yang tinggi.”
Saat kita membicarakan pipi, Anda akan terkejut jika mengetahui bahwa
tidak semua model kurus atau wajah yang kaku dianggap ideal. Studi
St.Andrews University menunjukkan bahwa lemak pada wajah, atau wajah
yang gemuk, sesungguhnya lebih menarik bagi kaum laki-laki. Dari sudut
pandang evolusi, wajah gemuk menunjukkan kesehatan jantung yang baik dan
imunitas terhadap berbagai infeksi. Kesehatan yang baik sama dengan
bayi yang sehat, bukan? Setidaknya seperti itu yang terjadi turun
menurun secara tidak sadar.
Wajah simetris dan standar juga dianggap penting dalam kecantikan (ya,
percaya atau tidak, 'standar' itu bagus). Keduanya muncul untuk
menandakan banyaknya perbedaan dalam protein setiap individu, yang
mengarah pada berkurangnya bayi lahir cacat.
“Cara kerja simetris ini adalah jika Anda memiliki riwayat hidup
kurangnya keseimbangan masa pertumbuhan–misalnya penyakit serius atau
kekurangan gizi pada masa awal pertumbuhan—maka Anda akan memiliki
bagian yang tidak simetris,” jelas Dr. Swami. Psikolog evoluisioner
percaya bahwa manusia telah “berevolusi untuk tertarik pada wajah sehat
yang menarik, dan wajah yang simetri merupakan indikasi kesehatan yang
baik".
Alasan lain Anda terlihat menarik adalah karena Anda diingat. Sebuah
studi di Brandeis University menunjukkan bahwa banyak yang menganggap
teman-teman dekat, saudara-saudara kandung dan pasangan lebih menarik
daripada orang-orang belum dikenal. Hal ini menunjukkan bahwa
ketertarikan memiliki hubungan erat dengan komponen sosial.
Cukup menarik, Dr. Swami berulang kali menemukan sebuah ide dalam
penelitiannya yang dia sebut sebagai “prasangka cinta itu buta”: “Mereka
yang sudah membina hubungan percintaan akan menjadikan bagian wajah
pasangannya sebagai tolok ukur yang ideal, jadi mereka akan menganggap
pasangannya tersebut lebih menarik secara fisik daripada anggapan orang
lain tentang pasangannya itu,” katanya. Tapi ketika hubungan cinta Anda
putus, mantranya pun hilang. Secara perlahan Anda akan melihat dia
seperti apa yang dilihat orang lain. Alis tebal itu yang dulu Anda
anggap menawan? Ya—tidak seperti itu lagi sekarang.
Kulit bercahaya tanpa cacat adalah faktor lain dalam ketertarikan—jadi
jangan tinggalkan dokter kulit Anda dulu. Ada dua alasan utama: kulit
mulus menunjukkan kesehatan yang baik dan awet muda. Kulit yang halus
dan tidak berambut mengindikasikan rendahnya kandungan androgen dan
tingginya estrogen. Keduanya menunjukkan kesuburan.
Kita sampai pada kekuatan ajaib dari makeup. “Alas bedak menghaluskan
kulit, membuatnya lebih sehat dan lebih muda,” kata Dr. Pallett. “Riasan
mata dan lipstik juga dapat menonjolkan sisi feminin alami Anda.”
Semakin gelap dan kontras bibir Anda dari kulit sekitarnya, akan semakin
menarik. Alasannya? Berhubungan dengan semakin sehat pernapasan,
pasokan oksigen akan lebih baik—bahkan gairah seksual.
Jadi jika semuanya berhubungan dengan evolusi, mengapa tidak semua orang
saja yang setuju siapa yang cantik dan siapa yang tidak? Saat Anda
membicarakan perorangan, akan lebih sulit. Evolusi menjelaskan mengapa
kita menganggap beberapa hal itu menarik. Faktor-faktor seperti suara,
ekspresi wajah, bahasa tubuh dan kepribadian juga memengaruhi daya tarik
seseorang. Berarti, ciri fisik hanya akan menunjukkan diri Anda
beberapa waktu sampai kecantikan dalam diri Anda bersinar keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar